Selasa, 27 Agustus 2019

Episode setelah lima tahun : Kami Ada Tapi Tiada

Kemarahan menggelora hebat
di sela dinding abu-abu
goresan kanvas semakin abstrak
banyak rasa yang tertumpah
dalam ketidakpastian yang kau tetapkan

Kami membungkam
hanya diam terpaku pada abstrak
tiada tawa ketika kami ada
umpatan ketika kami tiada
setiap kali bungkam, sebanyak itu pula ada bercerita.
setiap kali banyak rasa ingin kami tumpah, sebanyak itu pula tiada bercerita

Semua hal sudah kami lakukan
untuk sebuah pengakuan
tapi kami tetap dibedakan
kami tak dilihat tapi kami nyata
kami ada tapi tiada
kami tak diminati tapi dibuang sayang

Kau sang tirani
sibuk mengisi ruang imajimu
menoreh warna pada diri kami
yang tak pernah kau paham
sama sekali
lalu kau memilih warna abu-abu, lalu hitam kemudian pekat

Tetapi kamu lupa wahai tirani
disini ada kami yang tak pernah berhenti
berjuang dan terus berjuang
bahwa kami ada, bukan tiada
disini ada kami yang selalu berdoa pada sang khalik
bahwa kami ada, bukan tiada

Silahkan kau goreskan tinta hitam itu
akan kami serap
sehingga yang tinggal hanya warna-warni
bahwa kami ada, bukan tiada

Kami memang tidak tahu dimulai dari apa mulai dari mana
ada atau tak ada tak jadi soal
kami akan terus ada disini dan terus melakukan
apa yang kami bisa lakukan yang kami bisa jalankan

Kami ada tapi tiada...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar