Kamis, 28 Maret 2013

Deklarasi SBS 10 Kelurahan Kota Payakumbuh

Payakumbuh, 27 Maret 2013

Sambutan Gubernur Sumbar
Rabu (27/3), Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno seharian berada di kota Payakumbuh. Kedatangannya di kota Payakumbuh itu untuk melakukan serangkaian kunjungan kerja, diantaranya melakukan Deklarasi SBS Kota Payakumbuh tahun 2013 yang dipusatkan di kelurahan Koto Panjang Dalam kecamatan Lamposi Tigo Nagari.

Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Kementerian Pertanian RI, Sri Sulihanti, walikota Payakumbuh Riza Falepi, ketua DPRD Kota Payakumbuh Wilman Singkuan, Muspida Plus Kota Payakumbuh, Ketua TP-PKK Kota Payakumbuh Henny Riza Falepi dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat Dr. Hj. Rosnini Savitri, MKes dan pimpinan SKPD Provinsi Sumatera Barat serta pimpinan SKPD Kota Payakumbuh. 

Pada kesempatan yang baik ini Gubernur Sumatera Barat memberikan penghargaan kepada seluruh kelurahan yang telah SBS dengan memberikan penghargaan berupa piagam dan plakat kepada masing-masing lurah.

Penyerahan Sertifikat oleh Gubernur Sumbar
Progress kegiatan sanitasi berkembang cukup baik dengan target pencapaian desa stop buang air besar sembarangan (SBS) yang terus meningkat. Pada tahun 2013 ini dilaksanakan deklarasi SBS sebanyak 10 kelurahan SBS.

  1. Kelurahan Aur Kuning 
  2. Kelurahan Koto Tuo 
  3. Kelurahan Limo Kampuang 
  4. Kelurahan Sawah Padang 
  5. Kelurahan Ranah 
  6. Kelurahan Tambago 
  7. Kelurahan Cubadak Aia 
  8. Kelurahan Payonibung 
  9. Kelurahan Sei Pinago 
  10. Kelurahan Koto Tangah 
Akses sanitasi sebagai sasaran program yaitu meliputi pemanfaatan jamban, praktek perilaku cuci tangan pakai sabun, Hygiene perseorangan serta kebersihan lingkungan sekitar., demikian ungkap Dr. Hj. Mery Yulisday, MARS (Kadinkes Kota Payakumbuh)

Pokok-pokok pembangunan kesehatan di Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh berpedoman kepada 4 pilar pembangunan kesehatan yang saling kait berkaitan membentuk pilar penting mewujudkan masyarakat Kota Payakumbuh, dengan MISI: 
  1. Menggerakkan pembangunan daerah yang berwawasan kesehatan 
  2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat 
  3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau secara paripurna dengan berpedoman kepada etika dan profesionalisme 
  4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat termasuk lingkungannya 
Gubernur Sumbar mengamati Lado Kopay
Selain kegiatan Deklarasi SBS, kegiatan lain yang dilakukan oleh Gubernur Sumatera Barat pada kunjungan kerja tersebut adalah Kegiatan launching Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) ini merupakan program Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI yang telah dilaksanakan di 6250 desa/kelurahan di seluruh Indonesia. Pengembangan KRPL ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan di tingkat keluarga, memacu percepatan diversifikasi pangan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Sebelum ke Lokasi Deklarasi, Gubernur mengunjungi Tanaman Cabe Kopay dalam polybag yang dirintis Walikota Riza Falepi di halaman Rumah Gadang milik keluarga besarnya adalah bentuk KRPL untuk mewujudkan ketahanan pangan. Selain itu, penanaman Cabe dalam Polybag tersebut juga dapat menambah pendapatan keluarga. “Apa yang dilakukan Walikota Payakumbuh patut dicontoh kepala daerah lain di Sumatera Barat. Dan yang terpenting Pemko Payakumbuh harus gencar mensosialisasikan dan menggerakkan masyarakat untuk melakukan hal yang sama”, tegas Gubernur sembari melakukan penanaman Cabe Kopay. 
Gubernur menyempatkan menanam cabe Kopay

Gubernur Irwan Prayitno juga menandatangani prasasti Pemakaian Gedung Sub Terminal Agribisnis (STA) Koba Jaya Koto Baru Payobasuang dan STA Tanjuang dama Koto Panjang Dalam Latina. Kedua STA yang dibangun tahun 2012 itu merupakan program propinsi Sumatera Barat yang didanai dari APBD Propinsi. Setelah itu, Gubernur juga diminta secara simbolik menyerahkan Kunci Rumah Layak Huni Program kemensos.

Sebelum menuju lokasi Deklarasi, Gubernur Irwan Prayitno berjalan kaki menuju SD raudhatul Jannah untuk temu ramah dengan keluarga besar YPI Raudhatul Jannah. Gubernur memberikan dorongan bagi siswa dan guru RJ Payakumbuh untuk terus berprestasi dan meningkatkan mutu pendidikan kota Payakumbuh. Sehingga Payakumbuh dapat menjadi kota pendidikan terbaik di Sumatera Barat. 


(DR. dr. Irene, MKM)






























Minggu, 24 Maret 2013

Draft Buku Petunjuk Gerakan Peduli Posyandu

Buku Pedoman Gerakan Peduli Posyandu 2013 (Draft)

Menindak lanjuti Pekan MDGs 2012, salah satu hal penting yang harus diupayakan dalam percepatan pencapaian MDGs 2015 adalah melalui Posyandu. Untuk itu pada tahun 2013 Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat mencanangkan kembali Gerakan Peduli Posyandu 2013, dengan tema

Melalui Kemitraan, Kita Tingkatkan Peran Posyandu Untuk Mencapai Kualitas Kesehatan Ibu dan Anak

Untuk informasi lebih lanjut, (Draft Buku Pedoman) dapat dilihat pada link dibawah ini:
http://www.slideshare.net/irenesusilo18/buku-gerakan-peduli-posyandu-sumbar-draft-1


Jumat, 08 Maret 2013

LAUNCHING PROGRAM TB CEPAT

Padang, 7 Maret 2013

Pemukulan Gong oleh Gubernur Irwan Prayitno
sebagai tanda dimulainya CEPAT di Sumbar
Pemerintah Sumbar dalam menjalankan kebijakan dalam pembangunan kesehatan dunia juga tidak terlepas dari komitmen Sumatera Barat sebagai warga masyarakat Indonesia untuk mencapai Millenium Development Goals. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan mengamanatkan bahwa pembangunan kesehatan harus ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup masyarakat yang setingi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumberdaya masyarakat. 

Sebagaimana kita ketahui bahwa salah satu indikator keberhasilan Millenium Development Goals (MDGs) adalah menurunkan 50% angka kesakitan dan kematian akibat TB pada tahun 2015 dibandingkan dengan kondisi tahun 1990. 

Untuk mencapai target MDGs tepat waktu serta untuk menanggulangi TB dengan tuntas, perlu ditemukan inovasi dalam penanggulangan TB. Untuk itu penguatan kemitraan dengan berbagai pihak melalui koordinasi dan sinkronisasi program pengendalian TB harus dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan penilaian, demikian disampaikan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, dalam acara Launching Program Community Empowerment People Agaist Tubercolosis (CEPAT) di Auditorium Gubernur, Kamis siang (7/3), yang merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan dalam bulan peringatan hari TB sedunia. 

Bapak Gubernur bersama Sesditjen PP dan PL, 
Perwakilan USAID, Dekan FK Unand dan PR Universitas Andalas
Hadir dalam kesempatan tersebut Setditjen P2PL Kementrian Kesehatan, Perwakilan USAID, Perwakilan Jaringan Kesehatan Masyarakat (JKM), Ketua Bappeda, Bupati/Walikota se Sumatera Barat, Dekan Fakultas Kedokteran Unand serta pengurus PKK Sumatera Barat.

Kita menyadari dengan diterapkannya desentralisasi yang dititik beratkan di kabupaten/kota dan provinsi, dalam meningkatkan kesejahteraan menjadi sangat penting dan sangat menentukan keberhasilan pengendalian TB di Indonesia. 

Penandatanganan MOU antara 
Bupati/Walikota dan Gubernur Sumbar
Karena itu kita menghimbau semua pihak untuk memberikan dukungan kepada program CEPAT ini dan bisa menjadi program strategis bagi masing- masing pihak yang terlibat, harapnya

Lebih jauh Irwan Prayitno menyampaikan, pemerintah daerah memberikan apresiasi kepada program CEPAT, yaitu program yang diprakarsai oleh Jaringan Kesehatan Masyarakat dengan didanai oleh USAID. Program CEPAT ini bertujuan untuk membantu pemerintah dalam pelayanan TB melalui upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) yang ada. Penemuan secara aktif bagi masyarakat rentan TB dan daerah sulit terjangkau ( daerah kumuh, lapas/Rutan.TB-HIV, Anak) terutama dengan adanya tantangan baru perkembangan koinfeksi TB-HIV dan Multiple Drug Resistance atau MDR TB

Foto bersama Perwakilan USAID usai pencanangan
Program CEPAT merupakan meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran masyarakat untuk memperoleh akses pengobatan TB dengan strategi DOTS yang berkualitas, ujarnya.

Program CEPAT juga bertujuan meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran masyarakat untuk memperoleh akses pengobatan TB dengan strategi DOTS yang berkualitas. Selain itu juga melibatkan semua layanan kesehatan dalam pengendalian TB dengan strategi DOTS; mendorong semua mitra TB dan kelompok masyarakat untuk senantiasa melakukan upaya-upaya baru dalam pengendalian TB; serta meningkatkan komitmen dan kepemilikan terhadap Program Pengendalian TB Nasional. Agar setiap pasien TB dapat menjangkau fasilitas diagnosis dan pengobatan secara tepat sesuai standar serta dipantau agar kepatuhan dan ketuntasan berobatnya terjamin. 

Kami menyadari dengan diterapkannya desentralisasi yang dititikberatkan di kabupaten/kota, maka peran Pemda kabupaten/kota, dan Provinsi dalam peningkatan kesejahteraan menjadi sangat penting. Sebagai penyelenggara pemerintahan yang terdepan dan paling dekat dengan rakyat, peran Pemerintah kabupaten/kota sangat menentukan keberhasilan Pengendalian TB di Indonesia, demikian Gubernur Irwan Prayitno dalam sambutannya.

Bapak Sesditjen PP & PL menyerahkan 
1 set peralatan Posbindu PTM pada TP PKK Sumbar
Pada kesempatan ini, Sesditjen PP dan PL, Dr. H. M. Subuh, MPPM, juga menyerahkan satu set peralatan Posbindu PTM (Penyakit Tidak Menular) pada Tim Penggerak PKK Sumbar yang diwakili oleh Ibu Anita Ali Asmar, sebagai langkah awal TP PKK Sumbar akan mengembangkan perilaku CERDIK di Rumah Tangga melalui TP PKK.

Untuk menanggulangi Penyakit Tidak Menular, diperlukan langkah CERDIK, yaitu:
1. Cek kesehatan secara berkala;
2. Enyahkan asap rokok;
3. Rajin beraktifitas fisik;
4. Diet yang baik dan seimbang;
5. Istirahat yang cukup; dan
Prof. Rizanda (JKM) dan DR. dr. Irene, MKM
(Kabid PP dan PL Dinkes Sumbar)
6. Kelola stress

Melalui 6 langkah cerdik, diharapkan mulai dari rumah tangga, masyarakat dapat mengenal faktor risiko PTM. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat dalam rangka mengupayakan pencegahan penyakit tidak menular juga akan sangat efektif jika dilakukan oleh PKK yang ada sampai ke seluruh kabupaten/kota, bahkan di kecamatan dan nagari. upaya penyuluhan melalui program Dasa Wisma diyakini akan memberikan masukan yang positif pada pengembangan program PTM di Sumatera Barat. Ibu-ibu PKK akan menjadi penyuluh PTM di rumahtangga masing-masing dan di masyarakat di masa yang akan datang, demikian disampaikan ketua TP PKK Sumbar.

Saya menghimbau agar semua pihak dapat memberikan dukungan kepada Program CEPAT ini dan bisa menjadikan program ini sebagai langkah strategis bagi masing-masing pihak yang terlibat. Terima Kasih atas bantuan dan partisipasi semua pihak terutama USAID, dan bersama-sama dengan doa kita dukung dan sukseskan Program CEPAT Sumatera Barat Sejahtera.

(DR. dr. Irene, MKM)





Kamis, 07 Maret 2013

Si "TB" : Cerdaskan anak melalui Lomba Mewarnai Buku Si "TB"

SD Adzkia Padang, 7 Maret 2013

Tuberkulosis adalah penyakit yang cepat menular. Penemuan penderita Tuberkulosis sangat penting untuk dapat memutus rantai penularan tuberculosis. Selain pengobatan secara rutin selama enam atau sembilan bulan juga harus digalakkan perilaku hidup bersih dan sehat  atau sering disebut PHBS di masyarakat.

Penanganan TBC harus diselesaikan di ruang-ruang kebijakan, ruang struktural dan kultural secara menyeluruh terukur dan berkesinambungan. Pelibatan pihak swasta, masyarakat dan LSM harus ditingkatkan, sehingga pekerjaan penanganan TBC akan terasa lebih ringan.

Ibu Nevi Irwan Prayitno, Ketua TP PKK Sumbar

PKK Provinsi Sumatera Barat telah melakukan sosialisasi dan pembekalan bagi para kader PKK dan masyarakat luas lainnya mengenai informasi seputar pengenalan dan pencegahan TBC. Akan tetapi seiring dengan perjalanan waktu kita melihat bahwa penyuluhan dini yaitu dengan memberikan informasi kepada anak TK dan Sekolah Dasar di Sumatera Barat mengenai masalah kesehatan termasuk TBC sudah merupakan suatu hal penting yang harus menjadi pemikiran kita bersama.

Anak-anak ini adalah generasi penerus, anak-anak ini dapat menyampaikan pada orang tua, kakek nenek, tetangga, sesama teman, tentang apa yang mereka ketahui tentang tuberculosis. Untuk itu PKK Provinsi Sumatera Barat bersama Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, melakukan suatu tindakan inovatif dengan menerbitkan Buku Mewarnai “Si TB”Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat menyiapkan hal-hal yang bersifat materi teknis dalam membantu PKK mengembangkan buku ini.

400 anak terlihat sangat antusias ingin segera mewarnai "Si TB"
Mewarnai gambar tentu mengasyikkan bagi anak-anak seusia TK atau SD. Mereka dapat mengkreasi sekaligus mengekspresikan ide dan emosi mereka sambil bermain, melalui goresan warna-warni pada selembar kertas bergambar. Memilih dan menggoreskan warna merupakan petualangan bagi mereka, banyak hal baru yang akan mereka dapatkan dan itu merupakan pengalaman batin yang tak terbayar oleh uang.

Perancangan penyuluhan dan pembelajaran melalui Buku “Si TB” ini, dengan biaya yang relatif murah jika dibandingkan dengan menggunakan media audio visual seperti baliho, iklan televisi, media interaktif dan lain sebagainya diharapkan dapat membantu anak mengenal gejala TBC.

Buku "Si TB"
Dalam buku ini terdapat  keterangan yang rinci dan jelas dan penyampaiannya bisa disesuaikan dengan kondisi yang ada. Bagi anak, buku ini dapat dibawa pulang dan dapat diperlihatkan ke orang tua. Orang tua dapat membaca isi buku.

Buku ini lebih menarik karena didalamnya terdapat visual yang khusus ditujukan untuk anak, jadi anak-anak akan senang membacanya dan mewarnainya.

Buku yang dirancang mengangkat tema mengenai TBC, gejala penyakit TBC, cara menentukan diagnosa penyakit dan pengobatan TBC, dirancang khusus untuk anak-anak. Didalam buku tersebut banyak terdapat gambar, disetiap keterangan disertai gambar hal tersebut dikarenakan pada usia anak-anak lebih cenderung menangkap informasi melalui gambar.

Tokoh yang digambarkan dalam Buku Si TB adalah tokoh kartun dengan tema masyarakat Minang Kabau. Untuk anak yang labih besar, pada buku ini juga dilengkapi kalimat dalam bahasa inggris sehingga mereka juga sekaligus dapat belajar bahasa inggris.

Sambutan dari Ketua TP PKK, diwakili Ibu Anita Ali Asmar
Dalam sambutan nya Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera Barat yang pada kesempatan ini diwakili oleh Ibu Anita Ali Asmar, mengucapkan terimakasih kami kepada Ketua Yayasan Adzkia dan jajarannya yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melakukan uji coba atau soft launching buku Si TB ini.

Menurut Ketua Umum Tim Penggerak PKK Sumbar Ibu Nevi Irwan Prayitno, selanjutnya Buku Si TB ini akan di Launching bersama dengan Gerakan Peduli Posyandu yang direncanakan akan dilaksanakan pada Mei mendatang. Dan setelah itu Buku Si TB ini akan kami sebar ke seluruh kabupaten/kota melalui Dinas Pendidikan dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten/Kota Se Indonesia dan akan kami sertakan dalam kegiatan Mobil Pintar PKK Provinsi Sumatera Barat.

Sambutan Sesditjen PP dan PL 
Bapak Sesditjen P2PL Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dr. H. M. Subuh, MPPM dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat baik sekali, mendidik anak-anak tentang Tuberkulosis sejak usia dini diharapkan dapat mempercepat penanggulangan TB di Sumatera Barat, suatu inovasi yang patut ditiru oleh daerah lain di Indonesia.


Melalui buku ini kami berharap, PKK Provinsi Sumatera Barat dapat membantu berperan serta dalam upaya  menanggulangi TB paru, melalui kemitraan dengan masyarakat, dalam hal ini PKK. "Semoga kedepan upaya penanggulangan TB di Provinsi Sumatera Barat dapat menjadi lebih ringan dengan kita berbagi peran", ungkap Ibu Nevi Irwan Prayitno.
Bapak Sesditjen Melihat anak-anak yang mewarnai


Gondoriah pagi-pagi
Sangkek alun mancogok si matohari
Sungguah iko nan di nanti-nanti
Datangnyo si TB untuak di warnoi




Ditengah-tengah keceriaan anak-anak mewarnai
Pada kesempatan ini, Sesditjen PP dan PL, Dr. H. M. Subuh, MPPM, juga menyerahkan satu set peralatan Posbindu PTM (Penyakit Tidak Menular), sebagai langkah awal SD Adzkia akan mengembangkan perilaku CERDIK di Sekolah. Untuk menanggulangi Penyakit Tidak Menular, diperlukan langkah CERDIK, yaitu:
Penyerahan Alat Posbindu untuk CERDIK di Sekolah

1. Cek kesehatan secara berkala;
2. Enyahkan asap rokok;
3. Rajin beraktifitas fisik;
4. Diet yang baik dan seimbang;

5. Istirahat yang cukup; dan
6. Kelola stress

Melalui 6 langkah cerdik, diharapkan dari usia dini, melalui sekolah, anak-anak dapat mengenal faktor risiko PTM sejak dini. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat di sekolah dalam rangka mengupayakan pencegahan penyakit tidak menular juga akan sangat efektif jika dilakukan di sekolah.
Penyerahan Hadiah Lomba Mewarnai Si TB oleh 
Gubernur Sumbar

Melalui partisipasi seluruh lapisan masyarakat dan stake holder terkait diharapkan Program Pengendalian Penyakit semakin sukses di Provinsi Sumatera Barat. Dukungan Gubernur dan Ketua TP PKK, merupakan suatu anugrah terindah untuk Pengendalian Penyakit di Provinsi Sumatera Barat.

(DR. dr. Irene, MKM)