SD Adzkia Padang, 7 Maret 2013
Tuberkulosis
adalah penyakit yang cepat menular. Penemuan penderita Tuberkulosis sangat
penting untuk dapat memutus rantai penularan tuberculosis. Selain pengobatan
secara rutin selama enam atau sembilan bulan juga harus digalakkan perilaku
hidup bersih dan sehat atau sering disebut PHBS di masyarakat.
Penanganan
TBC harus diselesaikan di ruang-ruang kebijakan, ruang struktural dan kultural
secara menyeluruh terukur dan berkesinambungan. Pelibatan pihak swasta,
masyarakat dan LSM harus ditingkatkan, sehingga pekerjaan penanganan TBC akan
terasa lebih ringan.
Ibu Nevi Irwan Prayitno, Ketua TP PKK Sumbar |
PKK Provinsi Sumatera Barat telah melakukan sosialisasi dan pembekalan bagi para kader PKK dan masyarakat luas lainnya mengenai informasi seputar pengenalan dan pencegahan TBC. Akan tetapi seiring dengan perjalanan waktu kita melihat bahwa penyuluhan dini yaitu dengan memberikan informasi kepada anak TK dan Sekolah Dasar di Sumatera Barat mengenai masalah kesehatan termasuk TBC sudah merupakan suatu hal penting yang harus menjadi pemikiran kita bersama.
Anak-anak
ini adalah generasi penerus, anak-anak ini dapat menyampaikan pada orang tua,
kakek nenek, tetangga, sesama teman, tentang apa yang mereka ketahui tentang
tuberculosis. Untuk itu PKK Provinsi Sumatera Barat bersama Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, melakukan suatu tindakan
inovatif dengan menerbitkan Buku Mewarnai “Si TB”. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat menyiapkan hal-hal yang bersifat materi teknis dalam membantu PKK mengembangkan buku ini.
400 anak terlihat sangat antusias ingin segera mewarnai "Si TB" |
Perancangan
penyuluhan dan pembelajaran melalui Buku “Si TB” ini, dengan biaya yang relatif
murah jika dibandingkan dengan menggunakan media audio visual seperti baliho,
iklan televisi, media interaktif dan lain sebagainya diharapkan dapat membantu
anak mengenal gejala TBC.
Buku "Si TB" |
Buku
ini lebih menarik karena didalamnya terdapat visual yang khusus ditujukan untuk
anak, jadi anak-anak akan senang membacanya dan mewarnainya.
Buku
yang dirancang mengangkat tema mengenai TBC, gejala penyakit TBC, cara
menentukan diagnosa penyakit dan pengobatan TBC, dirancang khusus untuk anak-anak.
Didalam buku tersebut banyak terdapat gambar, disetiap keterangan disertai
gambar hal tersebut dikarenakan pada usia anak-anak lebih cenderung menangkap
informasi melalui gambar.
Tokoh
yang digambarkan dalam Buku Si TB adalah tokoh kartun dengan tema masyarakat Minang Kabau. Untuk
anak yang labih besar, pada buku ini juga dilengkapi kalimat dalam bahasa
inggris sehingga mereka juga sekaligus dapat belajar bahasa inggris.
Sambutan dari Ketua TP PKK, diwakili Ibu Anita Ali Asmar |
Menurut Ketua Umum Tim Penggerak PKK Sumbar Ibu Nevi Irwan Prayitno, selanjutnya Buku Si TB ini akan di Launching bersama dengan Gerakan Peduli Posyandu yang direncanakan akan dilaksanakan pada Mei mendatang. Dan setelah itu Buku Si TB ini akan kami sebar ke seluruh kabupaten/kota melalui Dinas Pendidikan dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten/Kota Se Indonesia dan akan kami sertakan dalam kegiatan Mobil Pintar PKK Provinsi Sumatera Barat.
Sambutan Sesditjen PP dan PL |
Bapak Sesditjen P2PL Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dr. H. M. Subuh, MPPM dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat baik sekali, mendidik anak-anak tentang Tuberkulosis sejak usia dini diharapkan dapat mempercepat penanggulangan TB di Sumatera Barat, suatu inovasi yang patut ditiru oleh daerah lain di Indonesia.
Bapak Sesditjen Melihat anak-anak yang mewarnai |
Gondoriah pagi-pagi
Sangkek alun mancogok si matohari
Sungguah iko nan di nanti-nanti
Datangnyo si TB untuak di warnoi
Ditengah-tengah keceriaan anak-anak mewarnai |
Pada kesempatan ini, Sesditjen PP dan PL, Dr. H. M. Subuh, MPPM, juga menyerahkan satu set peralatan Posbindu PTM (Penyakit Tidak Menular), sebagai langkah awal SD Adzkia akan mengembangkan perilaku CERDIK di Sekolah. Untuk menanggulangi Penyakit Tidak Menular, diperlukan langkah CERDIK, yaitu:
Penyerahan Alat Posbindu untuk CERDIK di Sekolah |
1. Cek kesehatan secara berkala;
2. Enyahkan asap rokok;
3. Rajin beraktifitas fisik;
4. Diet yang baik dan seimbang;
Melalui 6 langkah cerdik, diharapkan dari usia dini, melalui sekolah, anak-anak dapat mengenal faktor risiko PTM sejak dini. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat di sekolah dalam rangka mengupayakan pencegahan penyakit tidak menular juga akan sangat efektif jika dilakukan di sekolah.
2. Enyahkan asap rokok;
3. Rajin beraktifitas fisik;
4. Diet yang baik dan seimbang;
5. Istirahat yang cukup; dan
6. Kelola stress
6. Kelola stress
Melalui 6 langkah cerdik, diharapkan dari usia dini, melalui sekolah, anak-anak dapat mengenal faktor risiko PTM sejak dini. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat di sekolah dalam rangka mengupayakan pencegahan penyakit tidak menular juga akan sangat efektif jika dilakukan di sekolah.
Melalui partisipasi seluruh lapisan masyarakat dan stake holder terkait diharapkan Program Pengendalian Penyakit semakin sukses di Provinsi Sumatera Barat. Dukungan Gubernur dan Ketua TP PKK, merupakan suatu anugrah terindah untuk Pengendalian Penyakit di Provinsi Sumatera Barat.
(DR. dr. Irene, MKM)
Bagus Bu Irene. Upayakan buku mewarna ini sustain dan erata di seluruh TK. Maka dalam 10 tahun ke depan semua orang di Sumbar akan mengerti tentang TB. Catatan dari saya: Posting ini bisa dipecah jadi dua yang satu tentang TB dan satunya tentang Posbindu PTM sehingga pembaca tidak kehilangan fokus.
BalasHapusTerimakasih masukan saya tentang istilah sesdirjen telah diubah menjadi sesditjen...teruslah menulis untuk berbagi info.
BalasHapusBetapa indahnya berbagi.....
Salam Cerdik dan Salam Sehat !
SW
Thanks pak Iwan dan pak Sri....
BalasHapusPak Iwan, Guru saya, saya terinspirasi menulis lagi sejak ketemu Bapak di Monev Jogja.