Jumat, 08 Maret 2013

LAUNCHING PROGRAM TB CEPAT

Padang, 7 Maret 2013

Pemukulan Gong oleh Gubernur Irwan Prayitno
sebagai tanda dimulainya CEPAT di Sumbar
Pemerintah Sumbar dalam menjalankan kebijakan dalam pembangunan kesehatan dunia juga tidak terlepas dari komitmen Sumatera Barat sebagai warga masyarakat Indonesia untuk mencapai Millenium Development Goals. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan mengamanatkan bahwa pembangunan kesehatan harus ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup masyarakat yang setingi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumberdaya masyarakat. 

Sebagaimana kita ketahui bahwa salah satu indikator keberhasilan Millenium Development Goals (MDGs) adalah menurunkan 50% angka kesakitan dan kematian akibat TB pada tahun 2015 dibandingkan dengan kondisi tahun 1990. 

Untuk mencapai target MDGs tepat waktu serta untuk menanggulangi TB dengan tuntas, perlu ditemukan inovasi dalam penanggulangan TB. Untuk itu penguatan kemitraan dengan berbagai pihak melalui koordinasi dan sinkronisasi program pengendalian TB harus dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan penilaian, demikian disampaikan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, dalam acara Launching Program Community Empowerment People Agaist Tubercolosis (CEPAT) di Auditorium Gubernur, Kamis siang (7/3), yang merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan dalam bulan peringatan hari TB sedunia. 

Bapak Gubernur bersama Sesditjen PP dan PL, 
Perwakilan USAID, Dekan FK Unand dan PR Universitas Andalas
Hadir dalam kesempatan tersebut Setditjen P2PL Kementrian Kesehatan, Perwakilan USAID, Perwakilan Jaringan Kesehatan Masyarakat (JKM), Ketua Bappeda, Bupati/Walikota se Sumatera Barat, Dekan Fakultas Kedokteran Unand serta pengurus PKK Sumatera Barat.

Kita menyadari dengan diterapkannya desentralisasi yang dititik beratkan di kabupaten/kota dan provinsi, dalam meningkatkan kesejahteraan menjadi sangat penting dan sangat menentukan keberhasilan pengendalian TB di Indonesia. 

Penandatanganan MOU antara 
Bupati/Walikota dan Gubernur Sumbar
Karena itu kita menghimbau semua pihak untuk memberikan dukungan kepada program CEPAT ini dan bisa menjadi program strategis bagi masing- masing pihak yang terlibat, harapnya

Lebih jauh Irwan Prayitno menyampaikan, pemerintah daerah memberikan apresiasi kepada program CEPAT, yaitu program yang diprakarsai oleh Jaringan Kesehatan Masyarakat dengan didanai oleh USAID. Program CEPAT ini bertujuan untuk membantu pemerintah dalam pelayanan TB melalui upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) yang ada. Penemuan secara aktif bagi masyarakat rentan TB dan daerah sulit terjangkau ( daerah kumuh, lapas/Rutan.TB-HIV, Anak) terutama dengan adanya tantangan baru perkembangan koinfeksi TB-HIV dan Multiple Drug Resistance atau MDR TB

Foto bersama Perwakilan USAID usai pencanangan
Program CEPAT merupakan meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran masyarakat untuk memperoleh akses pengobatan TB dengan strategi DOTS yang berkualitas, ujarnya.

Program CEPAT juga bertujuan meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran masyarakat untuk memperoleh akses pengobatan TB dengan strategi DOTS yang berkualitas. Selain itu juga melibatkan semua layanan kesehatan dalam pengendalian TB dengan strategi DOTS; mendorong semua mitra TB dan kelompok masyarakat untuk senantiasa melakukan upaya-upaya baru dalam pengendalian TB; serta meningkatkan komitmen dan kepemilikan terhadap Program Pengendalian TB Nasional. Agar setiap pasien TB dapat menjangkau fasilitas diagnosis dan pengobatan secara tepat sesuai standar serta dipantau agar kepatuhan dan ketuntasan berobatnya terjamin. 

Kami menyadari dengan diterapkannya desentralisasi yang dititikberatkan di kabupaten/kota, maka peran Pemda kabupaten/kota, dan Provinsi dalam peningkatan kesejahteraan menjadi sangat penting. Sebagai penyelenggara pemerintahan yang terdepan dan paling dekat dengan rakyat, peran Pemerintah kabupaten/kota sangat menentukan keberhasilan Pengendalian TB di Indonesia, demikian Gubernur Irwan Prayitno dalam sambutannya.

Bapak Sesditjen PP & PL menyerahkan 
1 set peralatan Posbindu PTM pada TP PKK Sumbar
Pada kesempatan ini, Sesditjen PP dan PL, Dr. H. M. Subuh, MPPM, juga menyerahkan satu set peralatan Posbindu PTM (Penyakit Tidak Menular) pada Tim Penggerak PKK Sumbar yang diwakili oleh Ibu Anita Ali Asmar, sebagai langkah awal TP PKK Sumbar akan mengembangkan perilaku CERDIK di Rumah Tangga melalui TP PKK.

Untuk menanggulangi Penyakit Tidak Menular, diperlukan langkah CERDIK, yaitu:
1. Cek kesehatan secara berkala;
2. Enyahkan asap rokok;
3. Rajin beraktifitas fisik;
4. Diet yang baik dan seimbang;
5. Istirahat yang cukup; dan
Prof. Rizanda (JKM) dan DR. dr. Irene, MKM
(Kabid PP dan PL Dinkes Sumbar)
6. Kelola stress

Melalui 6 langkah cerdik, diharapkan mulai dari rumah tangga, masyarakat dapat mengenal faktor risiko PTM. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat dalam rangka mengupayakan pencegahan penyakit tidak menular juga akan sangat efektif jika dilakukan oleh PKK yang ada sampai ke seluruh kabupaten/kota, bahkan di kecamatan dan nagari. upaya penyuluhan melalui program Dasa Wisma diyakini akan memberikan masukan yang positif pada pengembangan program PTM di Sumatera Barat. Ibu-ibu PKK akan menjadi penyuluh PTM di rumahtangga masing-masing dan di masyarakat di masa yang akan datang, demikian disampaikan ketua TP PKK Sumbar.

Saya menghimbau agar semua pihak dapat memberikan dukungan kepada Program CEPAT ini dan bisa menjadikan program ini sebagai langkah strategis bagi masing-masing pihak yang terlibat. Terima Kasih atas bantuan dan partisipasi semua pihak terutama USAID, dan bersama-sama dengan doa kita dukung dan sukseskan Program CEPAT Sumatera Barat Sejahtera.

(DR. dr. Irene, MKM)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar