Sabtu, 28 November 2015

Jaminan Perlindungan Keselamatan Penumpang Umum Kapal Wisata Di Kabupaten Pesisir Selatan


Padang, 27 November 2015

Setelah sukses dalam melaksanakan Kegiatan Pekan Keselamatan di Jalan Pada Tahun 2014, di penghujung Tahun 2015 ini, kembali Jejaring Kemitraan Kabupaten Pesisir Selatan melakukan sebuah terobosan dalam Program Gangguan Akibat Kecelakaan dan Tindak Kekerasan (GAKTI), yaitu dengan menerbitkan Peraturan Bupati Nomor 60 Tahun 2015 Tentang Jaminan Perlindungan Keselamatan Penumpang Umum Kapal Wisata pada tanggal 27 November 2015

Upaya di bidang GAKTI bertugas untuk nelaksanakan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria serta bimbingan teknis, kerjasama/kemitraan, pemantauan evaluasi dan penyusunan laporan dibidang pengendalian gangguan akibat Kecelakaan dan Tindak Kekerasan.

Rabu, 03 Juni 2015

Forum Kemitraan Peduli Imunisasi


Padang, 3 Juni 2015

Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, imunisasi merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya penyakit menular yang merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian Kesehatan sebagai salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah untuk mencapai Millennium Development Goals (MDGs) khususnya untuk menurunkan angka kematian pada anak.

Kegiatan imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Mulai tahun 1977 kegiatan imunisasi diperluas menjadi Program Pengembangan Imunisasi (PPI) dalam rangka pencegahan penularan terhadap beberapa Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu Tuberkulosis, Difteri, Pertusis, Campak, Polio, Tetanus serta Hepatitis B.

Implementasi dari Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi didefinisikan bahwa imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.

Pertemuan Sosialisasi Forum Kemitraan
Provinsi Sumatera Barat
Untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan bayi serta anak balita perlu dilaksanakan program imunisasi untuk Penyakit Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) seperti penyakit TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, Polio dan campak. Idealnya bayi harus mendapat imunisasi dasar lengkap terdiri dari BCG 1 kali, DPT 3 kali, Polio 4 kali, HB 3 kali dan campak 1 kali.

Kamis, 05 Februari 2015

Dialog Interaktif Tentang Difteri dan ORI di Kota Padang

Padang, 5 Februari 2015

Pada hari ini di Padang TV, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, didampingi oleh dr. Iskandar Syarif, SpA(k) melakukan dialog interaktif di TVRI, menyikapi Kota Padang yang saat ini dalam keadaan KLB Difteri.

Dialog Interaktif diawali dengan penjelasan apa itu difteri oleh dr. Iskandar Syarif, SpA(k), bahwa penyakit difteri adalah penyakit menular mematikan yang menyerang saluran pernafasan bagian atas (tonsil, faring dan hidung) dan kadang pada selaput lendir dan kulit yang disebabkan oleh bakteri yaitu Corynebacterium diphteriae. Semua golongan umur baik anak-anak maupun orang dewasa dapat tertular oleh penyakit ini. Namun anak usia kurang dari 5 tahun dan orang tua diatas 60 tahun sangat beresiko tertular penyakit Difteri.

TOT Wirausaha Sanitasi STBM Regional Sumatera

Padang, 3 Februari 2015

Pemasangan baju dan tanda peserta secara simbolis
Pada tanggal 29 Januari sampai dengan 4 Februari 2015, selama 7 (tujuh) hari bertempat di Badan Diklat Provinsi Sumatera Barat, TOT Wirausaha STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ini merupakan lanjutan dari kegiatan TOT untuk Koordinator Provinsi STBM dan Fasilitator STBM Kabupaten Program Pamsimas II Tahun Anggaran 2015 pada wilayah kerja lama program Pamsimas, yang dihadiri oleh peserta dari unsur Pelaku Wirausaha STBM dari 9 provinsi di Pulau Sumatera. Acara ini dibuka oleh Kabid PP dan Bencana Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, DR. dr. Irene, MKM didampingi Kasi PL Kusnadi, SKM, M.Kes pada hari Kamis, 29 Juni 2015.

Rabu, 04 Februari 2015

Pelaksanaan Imunisasi Difteri di Kecamatan Padang Selatan

Padang, 4 Februari 2015


Guna memutus rantai penularan dan mencegah semakin luasnya kasus Difteri di Kota Padang, Dinas Kesehatan Kota Padang melaksanakan program Outbreak Response Immunization (ORI) di Kota Padang yang telah dimulai sejak tanggal 30 Januari 2015 ini. (Pencanangan ORI Difteri Kota Padang)


Hal ini disampaikan oleh Walikota Padang Mahyeldi, saat memantau pelaksanaan ORI di Kelurahan Seberang Padang Selatan, Kecamatan Padang Selatan, pada hari Rabu, 4 Februari 2015. Kegiatan imunisasi ini dilakukan menyikapi KLB Difteri yang terjadi di Kota Padang.

Selasa, 03 Februari 2015

Peringatan Hari Kanker Sedunia, 4 Februari 2015

KANKER…BUKAN DI LUAR KEMAMPUAN KITA

Saat ini penyakit kanker masih menjadi permasalahan yang serius di seluruh dunia, baik di negara-negara yang sudah maju, terlebih lagi pada negara-negara yang masih berkembang. Menurut data terakhir yang dikeluarkan oleh WHO pada tahun 2004, penyakit kanker menduduki urutan pertama sebagai penyebab kematian dengan jumlah kematian mencapai 7,4 juta jiwa atau 13% dari total kematian. Dari jumlah tersebut, dua pertiga penyakit ini terjadi di Negara-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia.

Diantara jumlah kematian tersebut kanker paru, lambung, hati, kanker kolon, dan kanker payudara menduduki urutan teratas. Jika dilihat dari jenis kelamin pada pria jenis kanker yang frekuensinya paling tinggi adalah kanker paru-paru, hati, colorectal, esofagus, dan prostat, sedangkan pada wanita kanker payudara, paru-paru, lambung, colorectal dan kanker serviks.. Berdasarkan penelitian, sebenarnya 30% dari kematian yang disebabkan oleh penyakit ini bisa dicegah dengan melakukan pengobatan dan perawatan yang tepat. Jumlah penderita kanker diperkirakan akan terus meningkat dari tahun ke tahun dengan perkiraan jumlah mencapai 12 juta jiwa pada tahun 2030 WHO juga menyebutkan setiap tahun ada 6,25 juta orang baru yang yang menderita kanker

Penandatanganan MOU Penelitian TB MDR dengan FK Unand dan Sosialisasi Penelitian

Padang, 03 Februari 2015

Pada hari Selasa, 3 Februari 2015 bertempat di BKOM Padang telah terciptanya tonggak baru dalam penelitian dan pengembangan Program TB di Provinsi Sumatera Barat dengan ditandatanganinya MOU Penelitian TB MDR antara Universitas Andalas Padang yang diwakili oleh Dekan Fakultas Kedokteran Unand Dr. dr. Masrul, M.Sc, SpGK dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat yang langsung ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat Dr. Hj. Rosnini Savitri, M.Kes.
Penelitian ini berjudul Epidemiologic and genotypic analysis of active M. tuberculosis cases in Indonesia: Understanding the acquisition and transmission of drug-resistant tuberculosis dengan DR. dr. Andani Eka Putra, MSc sebagai Principal Investigator ini akan dilaksanakan di 3 kabupaten kota di Indonesia yaitu di Kota Padang, Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman.

Sabtu, 31 Januari 2015

Difteri

Apa itu Difteri?
Penyakit difteri adalah penyakit menular mematikan yang menyerang saluran pernafasan bagian atas (tonsil, faring dan hidung) dan kadang pada selaput lendir dan kulit yang disebabkan oleh bakteri yaitu Corynebacterium diphteriae. Semua golongan umur baik anak-anak maupun orang dewasa dapat tertular oleh penyakit ini. Namun anak usia kurang dari 5 tahun dan orang tua diatas 60 tahun sangat beresiko tertular penyakit Difteri.

Apa Saja Gejala/Tanda-tanda Penyakit Difteri?

Pada umumnya penyakit difteri menyebabkan gejala-gejala seperti panas, sesak nafas, nyeri telan pada tenggorokan, leher bengkak (bullneck), serta adanya selaput warna putih keabu-abuan di tenggorokan yang dapat menyumbat jalan nafas. Selain itu penyakit difteri dapat menghasilkan racun yang berbahaya karena dapat menyerang otot jantung, jaringan saraf dan ginjal.

Difteri dapat menyerang bagian tubuh seperti tenggorokan, bibir, kulit, mata, hidung, tonsil faring, dan laring. Penyakit Difteri yang parah dapat menimbulkan komplikasi. Komplikasi bisa dipengaruhi oleh virulensi kuman, luas membra, jumlah toksin, waktu antara timbulnya penyakit dengan pemberian antitoksin. Komplikasi yang terjadi antara lain kerusakan jantung, kerusakan system saraf dan obstruksi jalan nafas.



Keberhasilan Vaksinasi Dalam Komik

Beberapa tahun terakhir muncul gerakan anti-vaksinasi diberbagai belahan dunia.
Dengan ilmu yang salah, kesaksian yang dibuat-buat, bahkan penilitian yang dipalsukan gerakan ini memberi pemahaman yang keliru tentang vaksinasi. 

Berbahaya karena
1.  Ternyata berhasil menghasut pikiran banyak orang tua sehingga tidak sedikit yang kemudian enggan mengikut sertakan anaknya dalam program vaksinasi yang direkomendasikan. 
2. Akibat dari hal tersebut adalah kembali munculnya PD3I (Penyakit-Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi)

Komik ini karya Maki Naro ini menjelaskan tentang keberhasilan Vaksinasi
Saya Share dari Face Book Savrina Tanjung Prabandari yang menterjemahkannya
Saya Mohon Izin Share karena menurut hemat saya ini sangat bermanfaat dan mudah dipahami

Pencanangan ORI (Outbreak Respons Immunization) Difteri di Kota Padang

Padang, Jumat 30 Januari 2015

Difteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman Corynebacterium diphtheriae yang sangat mudah menular dan berbahaya karena dapat menyebabkan kematian akibat obstruksi larings atau miokarditis akibat aktivasi eksotoksin. Pada kejadian luar biasa (KLB), selain difteri farings, tonsil, dan larings, telah pula dilaporkan terjadinya difteri hidung dan difteri kulit.

Difteri sangat menular melalui droplet dan penularan dapat terjadi tidak hanya dari penderita saja, namun juga dari karier (pembawa) baik anak maupun dewasa yang tampak sehat kepada orang-orang di sekitarnya.

Kejadian luar biasa yang terjadi di Kota Padang pada saat ini merupakan indikator bahwa program imunisasi tidak mencapai sasaran. Oleh karena itu, dalam menghadapi dan mengatasi masalah difteri, kita harus memperbaiki pelaksanaan program imunisasi secara menyeluruh.

Sampai hari ini, tanggal 30 Januari 2015, Pada tahun 2015 ini, kejadian dipteri di Kota padang sudah ditemukan sebanyak 5 kasus. Berdasarkan domisili pasien ke lima kasus berasal dari :
- Kasus 1, Kelurahan Parak Gadang Timur, Kec. Padang Timur
- Kasus 2, Kelurahan Kuranji, Kec. Kuranji
- Kasus 3, Kelurahan Olo, Kec. Padang Barat
- Kasus 4, Kelurahan Alai Parak Kopi, Kec. Padang Utara
- Kasus 5, Kelurahan Lubuk Minturun, Kec. Koto Tangah

Jumat, 30 Januari 2015

Mengenal Listeria Monocytogenes

Padang, 30 Januari 2015

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia telah melarang perdagangan dua jenis apel impor dari luar negeri jenis Granny Smith dengan merek dagang “Granny’s Best” atau “Big B” dan apel jenis Gala dengan merek dagang “Big B” dari perusahaan Bidart Bros, karena tercemar bakteri Listeria monocytogenes. (Siaran Pers Balai POM, 26 Januari 2015)


1. Bakteri Listeria monocytogene

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa satu sampai 10% manusia mungkin memiliki Listeria monocytogene di dalam ususnya. Bakteri ini dapat ditemukan di tanah, silage (pakan ternak yang dibuat dari daun-daunan hijau yang diawetkan dengan fermentasi), dan sumber-sumber alami lainnya seperti feses ternak.

Bakteri Listeria monocytogenes juga dapat tersebar luas dan dapat ditemukan di air, limbah rumah pemotongan hewan, susu dari sapi normal atau mastitis, bahkan pada feses manusia.

Pada bahan pangan, bakteri ini dapat mengontaminasi sayuran mentah, buah, salad, susu murni, soft cheese, daging dan produk daging, unggas, sauerkraut (kubis fermentasi), dan makanan laut. Selain itu, makanan siap saji juga dapat menyebabkan adanya keracunan makanan akibat bakteri ini.

Listeria monocytogenes sangat kuat dan tahan terhadap panas, asam, dan garam. Ia juga tahan terhadap pembekuan dan dapat tumbuh pada suhu 4 derajat celcius, khususnya pada makanan yang disimpan di lemari pendingin. Listeria monocytogenes juga dapat membentuk biofilm, wujudnya seperti lapisan lendir pada permukaan makanan.