Selasa, 02 April 2013

SUMATERA BARAT RAIH MDG AWARD 2012

Padang, 30 Maret 2013

Gubernur Sumatera Barat dan Piala MDGs Award
Provinsi Sumatera Barat dibawah kepemimpinan Gubernur Irwan Prayitno kembali mengukir sejarah, meraih Penghargaan sebagai Provinsi Pelaksana MDG’s Terbaik dalam MDG’s Award 2012 pada Indonesia MDG Awards (IMA) yang diselenggarakan oleh Kantor Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk MDGs (KUKPRI MDGs), di Bali ( 25/3) lalu, setelah sebelumnya Gubernur Irwan Prayitno juga mendapatkan penghargaan Ksatria Bakti Husada Kartika dari Menteri Kesehatan RI.

Gubernur Irwan Prayitno menyampaikan, penghargaan ini digelar dalam forum tahunan untuk apresiasi bagi para pelaku pembangunan berwawasan MDGs [Millenium Development Goals] terbaik dari seluruh nusantara. Merupakan sesuatu yang membanggakan kita semua masyarakat Sumatera Barat dalam upaya mencapai Visi, Sumatera Barat yang Adil, Sejahtera dan Bermartabat.

Kelompok peserta yang terdiri dari kabupaten/kota, LSM, Sektor Swasta, dan Organisasi Kepemudaan, diharapkan dapat mempresentasikan lebih jauh dari sekedar snapshot atau potret praktek cerdas mereka dari berbagai lokasi di Indonesia. IMA 2012 juga memberikan bobot penilaian yang tinggi bagi kemampuan program melakukan replikasi atau kemudahannya diadopsi oleh pelaku-pelaku pembangunan lain di wilayah lain. 

Rentang waktu yang tersisa menjelang batas akhir Millennium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015 tidak lama lagi. Perjalanan MDGs telah memasuki tahun ke- tiga belas, dan waktu yang tersisa hanya dua tahun lagi menjelang tahun 2015, upaya-upaya yang diarahkan untuk mempercepat pencapaian target-target MDGs merupakan suatu keharusan yang tidak bisa ditawar.

Gambaran umum mengenai pencapaian MDGs di Indonesia menunjukkan kemajuan yang belum merata. Ada target-target tertentu yang telah dicapai, ada beberapa target yang berada pada jalur yang benar untuk dicapai pada tahun 2015, tetapi ada beberapa target lain yang mungkin tidak akan tercapai tanpa adanya upaya-upaya terobosan dan kerja keras berskala nasional.

Target-target MDGs yang memerlukan perhatian khusus tersebut berkaitan dengan tingginya angka kematian ibu melahirkan, penyebaran HIV/AIDS, akses bekelanjutan yang belum memadai ke air minum layakdan sanitasi layak. Meskipun target-target ini menuntut perhatian yang lebih serius, tidak berarti bahwa target-target MDGs yang saat ini berada pada jalur untuk dicapai pada 2015 dapat diabaikan. 

Target-target inipun memberikan tantangan yang besar dalam arti bagaimana mempertahankan agar target-target tersebut bisa terus berada pada jalur yang tepat untuk dicapai tahun 2015. Ini semua tidak mudah, karena guncangan-guncangan eksternal berupa krisis finansial maupun bencana alam, baik dalam skala nasional maupun global, dapat menggerus perolehan yang telah dicapai sejauh ini.

Tantangan berat yang dihadapi menjelang tenggat waktu MDGs pada tahun 2015 telah mendorong inisiatif untuk mempercepat upaya pencapaian target-target MDGs. Di antara upaya-upaya penting (milestones) untuk mendorong percepatan pencapaian MDGs adalah diterbitkannya Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2010 mengenai Program Pembangunan yang Berkeadilan yang mengamanatkan langkah-langkah percepatan pencapaian MDGs di Indonesia. 

Di samping itu,diterbitkannya Peta Jalan (Roadmap) Percepatan Pencapaian MDGs oleh Bappenas, yang diikuti dengan Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian MDGs di tingkat provinsi, merupakan langkah penting dalam menjabarkan secara rinci berbagai kebijakan dan strategi mencapai target-target MDGs pada 2015. 

Salah satu aspek penting untuk mendorong pencapaian MDGs adalah membangun suatu sistem insentif dan disinsentifyang dapat berfungsi sebagai katalis bagi percepatan pencapaian MDGs. Sistem ini bertujuan untuk memilah secara jelasaspek-aspek reward and punishment yang bertujuan memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap upaya-upaya yang diarahkan untuk mendorong pencapaian target-target MDGs, tetapi juga sekaligus menghindarkan praktek-praktek yang tidak mendukung upaya pembangunan nasional ini. 

Di samping itu, upaya percepatan pencapaian MDGs akan lebih berhasil jika terdapat komitmen untuk menghasilkan karya-karya terbaik yang dapat menunjang upaya-upaya pembangunan nasional melalui semangat kompetisi prestasi kinerja pembangunan yang adil dan terus-menerus. Berbagai praktek cerdas (best practices) yang telah diimplementasikan oleh para pemangku kepentingan MDGs di tingkat pusat dan daerah sudah selayaknya mendapat apresiasi yang tinggi, dengan demikian menjadi insentif bagi mereka untuk terus mempertahankan dan meningkatkan praktek-praktek cerdas yang sangat diperlukan ini. Menampilkan dan memberikan pengakuan terhadap praktek cerdas yang telah dilakukan di daerah secara nasional merupakan bentuk apresiasi, dan diharapkan memberikan daya dorong untuk mereplikasi praktek-praktek cerdas tersebut secara lebih luas.

Pada kesempatan ini, kategori penghargaan adalah 1) Nutrisi, 2) Kesehatan Ibu dan Anak, 3) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular & HIV/AIDS, 4) Layanan Air Bersih & Sanitasi dan 5) Pendidikan.

Dari 19 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Barat, Kota Payakumbuh memperoleh nominasi untuk kategori nutrisi dan pendidikan dan Kota Sawahlunto memperoleh nominasi untuk kategori layanan air bersih dan sanitasi, kesehatan ibu dan anak serta nutrisi.

Setelah melalui proses seleksi yang sangat ketat, maka PROVINSI SUMATERA BARAT mendapat penghargaan sebagai PROVINSI PELAKSANA MDG’s TERBAIK MDG AWARD 2012, Kota Payakumbuh sebagai pemenang ke tiga untuk kategori pendidikan dan Kota Sawahlunto sebagai pemenang pertama untuk kategori kesehatan ibu dan anak.
Dengan adanya semangat kompetisi yang sehat untuk menghasilkan prestasi yang terbaik melalui program-program yang diarahkan untuk pencapaian MDGs, upaya untuk mendorong pencapaian MDGs pada tahun 2015 akan menjadi lebih efektif.


SUMATERA BARAT DAN MDGs

Millenium Development Goals (MDGs) terdiri dari delapan tujuan utama dengan indikator terukur secara kuantitatif serta waktu pencapaiannya. Delapan tujuan utama tersebut adalah :

1) memberantas kemiskinan dan kelaparan ekstrem;
2) mewujudkan pendidikan dasar untuk semua;
3) mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan;
4) menurunkan angka kematian anak;
5) meningkatkan kesehatan ibu hamil;
6) memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya;
7) memastikan kelestarian lingkungan; dan
8) mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan


Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat dibawah Gubernur Irwan Prayitno sangat medukung upaya untuk mencapai target MDGs tersebut. Dan semangat ini diawali dengan beberapa Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian Tujuan Millenium Development Goal (RAD MDGS) untuk tahun 2011-2015 dan menetapkan Peraturan Gubernur Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian Tujuan Millenium Development Goal (RAD MDGS).


Menindaklanjuti RAD MDGs yang telah disusun, Gubernur Irwan Prayitno memprakarsai Pertemuan Koordinasi dengan seluruh bupati dan walikota untuk mengkoordinasikan Pencapaian Target MDGs dan dari pertemuan tersebut dibuatlah sebuah Kesepakatan bersama Pemprov dengan Pemkab/ko se Sumatera Barat.

Dalam kesepakatan tersebut menyatakan Gubernur Sumatera Barat dan Bupati/Walikota se-Sumatera Barat berkomitmen melakukan Percepatan Penurunan Tingkat Kemiskinan dan Pencapaian Target MDGs Tahun 2015. Ini sebuah Bukti bagi kita bahwa kita kepedulian terhadap MDGs yang dituangkan dalam Keputusan Gubernur Nomor 050-211-2012 tentang Kelompok Kerja Penyusunan Laporan Pencapaian Tujuan Millenium Development Goals (MDGs) Provinsi Sumatera Barat.

Bersama SKPD terkait Pemda Provinsi Sumatera Barat telah melakukan kegiatan Pekan MDGs, sebagai usaha dan upaya sosialialisasi dan penyebarluasan informasi untuk meningkatkan kepedulian terhadap Kesehatan, agar semua masyarakat telah mengetahui target MDGs 2015 dan ini tentu semakin mendapat respon dan dukungan komponen masyarakat untuk pencapaian MDGs 2015.

(DR. dr. Irene, MKM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar