Senin, 01 April 2013

HERPES SIMPLEX

Disusun oleh : dr.Wihardi Triman, MQIH; Field Epidemiologist 

 Herpes Simplex Virus (HSV) adalah penyebab penyakit yang dapat menimbulkan perubahan kulit berbentuk gelembung gelembung (lepuh) dan terasa sakit, pedih dan panas. Perubahan ini dapat terjadi pada semua permukaan kulit. Perasaan sakit atau pedih ini terutama terasa pada daerah sekitar mulut, dan hidung atau daerah kelamin dan pantat. 

Infeksi yang disebabkan oleh HSV ini sangat mengganggu karena dapat timbul berulang. Perasaan sakit atau pedih dapat terasa sangat nyeri namun lesinya tidak kelihatan atau sangat halus sekali. Pada penderita yang bersifat kronis dan pada bayi baru lahir, infeksi virus ini dapat bersifat lebih serius namun jarang sekali bersifat fatal. 

Type HSV: 
  1. HSV tipe 1. 
  2. HSV tipe 2. 
Virus tipe 1 menyebabkan perasaan sakit, pedih namun tidak panas. Sebagian besar penderita mendapat infeksi virus tipe 1 pada masa balita dan anak-anak. Mereka tertular melalui kontak yang erat dengan anggota keluarga atau teman-temannya yang mengidap virus ini. Penyakit ini ditularkan melalui ciuman, atau melalui alat makan lainnya dan melalui handuk. Perasaan sakit dan pedih biasa terjadi pada bibir, sekitar mulut, hidung atau pipi dan terjadi beberapa saat setelah kontak. Gejala-gejala penyakit ini bermacam-macam dapat terjadi sangat ringan namun bisa juga membawa penderita ke sarana kesehatan dengan keluhan sakit pedih. 

Virus tipe 2 meninmbulkan sakit dan pedih pada alat kelamin. Kebanyakan penderita tipe 2 mendapat infeksi melalui kontak seksual dengan penderita yang infeksius. Penyakit ini menyerang penduduk dimana saja. Data yang ada menyatakan bahwa antara 5 juta sampai 20 juta orang atau lebih kurang 20 persen dari dewasa yang aktif secara seksual di Amerika Serikat menderita penyakit karena virus ini. 

Apakah itu Herpes? 

Herpes adalah nama yang diberikan oleh para ahli kesehatan terhadap 50 jenis virus yang sejenis. Herpes simplex dihubungkan pada virus yang dapat menyebabkan mononukleosis infeksiosa (Epstein -Barr Virus) dan terhadap cacar air dan shingles (varicella zoster virus). 

HERPES SIMPLEX TIPE 1. 

Disebut juga demam gelembung (lepuh) atau lesi dingin. Infeksi HSV tipe 1 berupa gelembung halus, bening, lepuh terisi cairan dan biasa nya sering timbul di daerah muka. Dapat juga terjadi, walaupun jarang di daerah kelamin. Infeksi HSV tipe 1 dapat timbul pada lika di daerah kulit. Petugas kesehatan kadang-kadang menderita lesi pedih menyerupai herpes setelah HSV masuk melalui lesi akibat goresan kulit pada jari-jarinya. 

Jenis infeksi HSV tipe 1 ada dua macam, primer dan rekuren. Walaupun hampir setiap orang terinfeksi virus, namun hanya 10% yang berkembang lebih lanjut berupa gelembung/ lepuh atau lesi yang pedih pada waktu infeksi terjadi. Perasaan sakit atau pedih pada infeksi primer berakhir setelah 7 sampai 10 hari, dan muncul setelah 2 sampai 20 hari setelah kontak dengan penderita infeksius. 

Jumlah lepuh bervariasi, dari satu gelembung lepuh saja sampai lepuh yang berkelompok. Sebelum gelembung lepuh terjadi, pada kulit terasa gatal atau menjadi lebih sensitif. Gelembung yang terbentuk dapat pecah karena senggolan halus atau pecah sendiri, cairan yang keluar meleleh dan kemudian mengeras membentuk keropeng. Biasanya keropeng akan lepas dengan meninggalkan kemerahan pada kulit. 

Lesi pada infeksi primer sembuh sempurna dan sangat jarang menimbulkan parut. Namun virus penyebab infeksi tetap berada pada tubuh penderita. Virus berada pada sel saraf dalam keadaan istirahat. 

HSV tipe 1 jarang menimbulkan rekurens. Pada penderita rekurens lesi terjadi pada tempat yang sama dengan kejadian primer atau disekitarnya. Lesi rekurens terjadi setiap beberapa minggu atau dapat juga lebih jarang. 

Infeksi rekurens cenderung lebih ringan dari infeksi primer dan dapat terjadi karena beberapa faktor seperti demam, sengatan matahari atau menstruasi. Namun sebagian besar rekurens tidak dapat diramalkan dan dikenali faktor pencetusnya. 

HERPES SIMPLEX TIPE 2. 

Infeksi dengan HSV tipe 2 biasanya menimbulkan lesi pedih pada pantat, penis, vagina atau servix yang terjadi 2 sampai 20 hari setelah kontak dengan penderita infeksius. Hubungan seks sering merupakan cara yang dapat menginfeksi calon penderita. Primer dan serangan ulangan menyebabkan masalah seperti : kemerahan atau gatal, lesi yang sangat perih, demam, nyeri otot dan rasa panas/ terbakar pada saat kencing. Penyakit ini dapat juga terjadi pada daerah selain daerah kelamin tapi tidak lebih tinggi dari sebatas pinggang. 

Seperti halnya HSV tipe 1, frekuensi dan lokasi pengulangan penyakit ini bervariasi. Kejadian awal dapat terjadi sangat ringan sehingga penderita tidak dapat mengenali bahwa dirinya telah terinfeksi HSV. Beberapa tahun kemudian, setelah terjadi rekuren maka penderita keliru mengatakan bahwa kejadian tersebut sebagai serangan pertama, dan akan terjadi kekeliruan dalam memperkirakan sumber infeksinya. 

Setelah serangan awal terjadi, virus akan bergerak ke sel saraf untuk menetap disana sampai keadaan memungkinkan seperti masa menstruasi, demam, kontak fisik, stress atau hal-hal lainnya. 

Rasa sakit atau tidak enak pada kulit dapat bermula antara satu sampai beberapa hari sebelum infeksi primer dan rekurens terjadi. Keadaan ini disebut prodromal. 

BAGAIMANA MENDIAGNOSIS INFEKSI HSV? 

Munculan dari HSV sanagt jelas dan tidak diperlukan test untuk konfirmasi. Namun, kalau diagnosis tidak pasti, seperti lesi pada alat kelamin atau cervix, maka perlu pemeriksaan spesimen di laboratorium. Beberapa test laboratorium untuk diagnosis diantaranya dengan melihat sediaan dibawah mikroskop, kultur dan test darah untuk antibody. Menggunakan lebih dari satu macam test diperlukan untuk konfirmasi infeksi HSV. Herpes di daerah kelamin sering salah diagnosis dengan sifilis. Sebagian kecil wanita tidak mengetahui telah menderita infeksi HSV karena terjadi pada cervix yang tidak peka untuk rasa sakit. 

BAGAIMANA PENGOBATAN INFEKSI HERPES? 

Sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah terjadinya penyakit ini. Obat anti virus yang disebut acyclovir atau famcyclovir telah ditemukan untuk mengatasi kasus yang parah dan infeksi rekurens. Dosis rendah dapat membantu mengurangi jumlah serangan herpes pada penderita yang sering mendapat serangan. 

BAGAIMANA MENCEGAH TRANSMISI? 

Antara 200 ribu – 500 ribu orang di seluruh dunia menderita herpes di daerah kelamin setiap tahun dan HSV tipe 1 lebih banyak lagi. Pencegahan sebelum dan pada saat kejadian adalah penting untuk menghindar dari penyakit ini. Bila timbul rasa geli, terbakar, gatal, atau kurang enak –yang merupakan gejala rekurens- terasa pada kulit sebagai tanda awal anda tahu terinfeksi herpes, maka hindarilah sentuhan bagian tersebut dengan orang lain. Bila ada lesi disekitar mulut, maka anda harus hindari ciuman dan pengunaan bersama alat makan seperti gelas, sendok dan juga lipstik. Pada penderita herpes di daerah kelamin, maka hindarilah hubungan seksual termasuk kontak oral/genital selama masa gejala atau adanya lesi aktif. Kondom dapat mencegah transmisi herpes pada teman seksual. 

KEADAAN SERIUS LAINNYA INFEKSI HSV. 

Infeksi mata. 
HSV dapat menginfeksi mata dan keadaan ini disebut herpes keratitis. Terasa kurang enak pada mata. Bahkan bisa disertai rasa sakit dan peka terhadap sinar dan pengeluaran cairan. Tanpa pengobatan cepat, bisa terjadi parut pada mata. Pada saat ini tersedia obat-obatan yang efektif untuk mengeliminir infeksi dan mencegah keparahan parut pada kornea. Setiap penderita yang dicurigai infeksi herpes harus segera dirujuk ke ahli penyakit mata. 

Infeksi pada bayi. 
Seorang wanita hamil yang menderita herpes pada kelamin saat akan melahirkan dapat menularkan virus ke bayinya melalui jalan lahir. Bila kejadian ini merupakan infeksi herpes pada kelamin yang pertama kalinya, maka bayinya akan dapat menderita gangguan yang hebat. Oleh karena itu, seorang wanita hamil yang tahu bahwa dia pernah menderita herpes di daerah kelamin, atau dia merasa bahwa kemungkinan menderita herpes sewaktu hamil tersebut harus menyampaikan pada dokternya sehingga bayinya akan dapat dilindungi. 

Wanita hamil dianjurkan untuk menghindari kontak seksual denagn pasangan yang menderita herpes yang sedang aktif pada kelamin (terutama pada saat akhir kehamilan). Menggunakan kondom disarankan pada pasangan yang tidak dapat menahan untuk berhubungan seks. 

Bayi baru lahir juga bisa terkena infeksi virus herpes yang berasal dari lesi selain kelamin. Bila ibu atau petugas kesehatan lainnya memiliki lei gelembung pada bibir atau tangannya, maka si bayi akan terkena infeksi. Anggota keluarga atau sanak famili lainnya harus dicegah untuk menangani bayi baru lahir. 

Penanganan khusus tidak diperlukan pada ibu yang memiliki gejala tidak aktif, karena selama infeksi tidak aktif maka bayi tidak memiliki risiko untuk tertular. 

HSV DAN PENDERITA KEGAWATAN SERIUS. 

HSV dapat mengancam nyawa penderita dengan kanker, penderita yang pernah transplantasi organ atau penderita dengan sakit berat karena penurunan daya kekebalan tubuh. 

(Posted by: DR. dr. Irene, MKM)




2 komentar:

  1. I am susan Green by name, I really want to thank God for using Dr.Ogugu
    to cure my herpes,I was passing through serious pain when my friend came
    to tell me about a man called Dr. Ogugu,she told me that the man has cure
    many people from their disease,that i should contact the
    man which i do,so after contacting him,he gave me an herbal medication
    to use to cure my disease,now I'm healed, I am so grateful to him, i was suffering from
    HIV seizures and kidney failure when i contacted Dr Ogugu, when i contacted him,
    he assured me that he will cure me with his herbal
    medicine which he really did, and i am now completely cured from HIV
    seizures and kidney failure. What will i say rather than thanking him for
    saving me.Anyone that feel like contacting him you email him with this email
    address: ogugutemple5@gmail.com
    Why suffering in silence when there is remedy to your diseases.Dr. Ogugu
    specialize in curing the following disease:*HERPES
    *HIV/Aids*Kidney failure*Arthritis*Diabetes*Hypertension*Stroke*Obesity
    *Infertility/Impotency*Cancer*Eye Problem*Skin Problem*Fibroid Tumor

    BalasHapus
  2. Herbal Terbaru Dari Berkah Walatra
    http://berkah-walatra.com/walatra-zedoril-7/

    BalasHapus