Minggu, 20 Januari 2013

DEKLARASI SBS 22 KAMPUNG DARI KABUPATEN PESISIR SELATAN PROVINSI SUMBAR MENGAWALI KEGIATAN DI AWAL 2013.

Pesisir Selatan, 19 Januari 2013

Kabupaten Pesisir Selatan merupakan salah satu dari 19 kabupaten/kota di Propinsi Sumatra Barat, dengan luas wilayah 5.749,89 Km2. Wilayah Kabupaten Pesisir Selatan terletak di bagian selatan Propinsi SumatraBarat, memanjang dari utara ke selatan dengan Panjang garis pantai 234 Km.


Kabupaten Pesisir Selatan, sebelah utara berbatasan dengan Kota Padang, sebelah timur dengan Kabupaten Solok dan Propinsi Jambi, sebetah selatan dengan Propinsi Bengkutu dan sebelah barat dengan Samudera Indonesia. 


Penduduk Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2008 berjumlah 433.181 jiwa (213.462 jiwa laki- laki dan 219.719 jiwa perempuan), yang terdiri dari 97.978 KK dan 30.649 KK adalah penduduk miskin (50%). Dibandingkan pada tahun 2007 jumlah KK miskin di Kab. Pesisir Selatan tahun 2008 terjadi penurunan sebesar 16 %. Dengan laju Pertembuhan penduduk sebesar 1,29% pertahun. 

Dirjen PP & PL dan Bupati Pessel Nasrul Abit
Wilayah administrasi pemerintahan terdiri atas 15 kecamatan (pemekaran 3 kecamatan, 16 Juli 2012) dan 182 nagari (pemekaran nagari tahun 2011). Sebagian besar penduduk Pesisir Selatan bergantung pada sektor pertanian tanaman pangan, perikanan dan perdagangan. Sementara sumber daya potensial lainnya adalah pertambangan, perkebunan dan pariwisata.

Sektor perkebunan terutama perkebunan sawit mulai berkembang pesat sejak sepuluh tahun terakhir, yang berlokasi di Kecamatan Pancung Soal, Basa Ampek Balai dan Lunang Silaut. Melibatkan beberapa investor nasional dengan pola perkebunan inti dan plasma. Sebuah industri pengola minyak sawit CPO kini sudah berdiri di Kec. Pancung Soal, dengan kapasitas produksi sebesar 4.000 ton per hari. 

Menikmati Suasana Bukik Langkisau setelah Deklarasi
Pesisir Selatan memiliki panorama alam yang cukup cantik dan mempesona. Kawasan Mandeh misalnya, sekarang kawasan wisata ini oleh pemerintah pusat masuk dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional (RIPPNAS) mewakili kawasan barat Indonesia. Kawasan wisata potensial lainnya adalah Jembatan Akar, Water Pall Bayang Sani, Cerocok Beach Painan, Bukit Langkisau, Nyiur Melambai serta sejumlah objek wisata sejarah, seperti Pulau Cingkuak (Cengco), Peninggalan Kerajaan Inderapura dan Rumah Gadang Mandeh Rubiah Lunang. Bila semua potensi pariwisata Pesisir Selatan tersebut dapat dikelola secara profesional tentu akan jadi sumber PAD andalan daerah di masa mendatang. Untuk itu pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan membuka diri selebar lebarnya kepada investor yang berminat menanamkan modalnya di daerah ini.

Program Pamsimas Di Pesisisr Selatan

Penyerahan Sertifikat SBS
Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumbar yang menjadi lokasi program PAMSIMAS sejak tahun 2008 hingga 2012 telah mencapai 62 kampung. Mulai sejak 2008 dengan jumlah sasaran 9 lokasi, tahun 2009 dengan 14 lokasi, tahun 2010 dengan lokasi 13 (11 reguler, 1 replikasi dan 1 lokasi HID) dan tahun 2011 dengan jumlah lokasi 12 (9 reguler, 2 replikasi dan 1 Lokasi HID) serta 2012 dengan jumlah lokasi 23 (14 reguler, 2 replikasi dan 7 lokasi HID). 

Pada 19 Januari 2013, dilaksanakan deklarasi SBS 22 kampung yang diadakan di Kampung Limau Manis Kulam. Kampung Limau Manis Kulam terletak di Nagari Kambang, Kecamatan Lengayang, Kab Pesisir Selatan. Pelaksanaan deklarasi SBS ini dhadiri langsung Dirjen PP dan PL Kemenkes RI, Prof. dr.Tjandra Yoga Aditama. Ke 22 kampung tersebut adalah:
  1. Talawi Nagari Baruang-Baruang Balantai Tengah, 
  2. Taratak Sei Lundang Nagari Taratak Sei Lundang, 
  3. Duku Nagari Duku Selatan, 
  4. Sawah Karambia Nagari Kampung Baru korong nan IV, 
  5. Koto Baru Nagari Kampung Baru Korong nan IV, 
  6. Desa Baru Nagari Kampung Baru Korong Nan IV, 
  7. Teluk Raya Nagari Setara Nanggalo, 
  8. Kapau Nagari Kambang Timur Kec Koto XI Tarusan,
  9. Kampung Akad Nagari Kambang Utara, 
  10. Lubuk Sarik Nagari kambang Utara, 
  11. Koto Kandis Nagari Kambang Timur, 
  12. Limau Manis Kulam Nagari Kambang Kec Lengayang.
  13. Kabun Bungo Pasang Salido Nagari Bungo Pasang Salido, 
  14. Tangkujua Nagari Bungo Pasang Salido, 
  15. Rimbo Laweh Nagari Ampuan Lumpo, 
  16. Kec. IV Jurai.Lagan Gadang Hilir Nagari lagan Hilir Punggasan, 
  17. Bukit Putus Luar Nagari Punggasan Utara, 
  18. Kampung Akat Nagari Padang XI Punggasan Kec. Linggo Sari Baganti. 
  19. Lubuk Silau Nagari Puluik- puluik Kec. Bayang Utara, 
  20. Koto Taratak Nagari Koto Taratak Kec Sutera, 
  21. Koto Kabun Nagari Sungai Tunu Kec Ranah Pesisir dan 
  22. Kampung Sawah Batu Hampar Nagari batu Hampar Selatan XI Tarusan. 

Pemda Kabupaten Pesisir Selatan sangat mendukung sekali terlaksananya acara deklarasi SBS ini, begitu juga masyarakat Kampung Limau Manis Kulam yang antusias menghadiri acara ini. Sebab deklarasi ini merupakan kebanggaan masyarakat yang telah mampu merubah perilaku hidup bersih dan sehatnya. 

Dulu, sebelum program PAMSIMAS masuk, kebiasaan masyarakat buang air besar, masih di sembarang tempat, seperti ke sungai yang membentang di dalam wilayah tersebut, kebun dan selokan. Hanya ada 8 KK yang mempunyai sarana jamban yang improve. 
Penempelan Stiker rumah Sudah Stop SBS

Setelah program PAMSIMAS masuk ke Kampung Limau Manis Kulam, secara perlahan- lahan masyarakat tidak ada lagi yang BAB sembarangan. Semua itu bisa terlaksana dengan adanya pendekatan CLTS melalui pemicuan, yang dilakukan secara rutin, serta monitoring pasca pemicuan yang melibatkan seluruh masyarakat beserta tokoh masyarakat, kepala kampung, aparat nagari, sanitarian Puskesmas, bidan desa, TFM/DMAC, LKM, Satlak dan kelompok Natural Leader.

Demo CTPS oleh Siswa SD
Bahkan dibentuk pula Tim Komite CLTS yang diketuai langsung kepala kampung yang bertugas secara rutin, memonitoring perkembangan perubahan perilaku masyarakat, terutama masalah BAB dari rumah ke rumah, sampai seluruh masyarakat terpicu dan timbul kesadarannya untuk membangun jamban sendiri. Tugas Tim Komite CLTS juga membantu pelaksanaan secara teknis dalam pembuatan bowl, serta jamban. 

Pada awalnya masyarakat sangat sulit untuk membuat jamban, dikarenakan ekonomi masyarakat yang masih rendah. Kemudian muncul kesepakatan dari Tim Komite CLTS untuk menjalankan kegiatan arisan jamban secara berkelompok, LKM/Satlak membantu membuatkan kloset leher angsa, dengan cetakan bowl yang dipinjamkan oleh Puskesmas Koto Baru yang juga terlibat sebagai narasumber pelatihan.

Nyanyian Siswa SD Tentang SBS dan CTPS
Kloset yang telah dicetak tersebut, dimanfaatkan dan dipergunakan langsung oleh masyarakat untuk membuat jamban. Total biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat sampai jambannya selesai, senilai Rp 200 ribu. Dalam pembuatan jamban, masyarakat langsung dibantu secara swadaya dengan sistem arisan melalui dampingan Tim Komite CLTS, LKM/Satlak, serta kepala kampung, TFM/Sanitarian yang membantu dalam memfasilitasi percepatan pencapaian SBS.

Proses pendekatan melalui metode CLTS yang diterapkan di Kampung Limau Manis Kulam ini berjalan cukup baik dan cepat. Hanya dalam jangka waktu 3 bulan, seluruh KK yang ada di Kampung Limau Manis Kulam, telah terbebas dari buang air besar sembarang tempat. 

Seluruh lapisan masyarakat, mulai dari kabupaten, kecamatan, nagari serta tokoh masyarakat yang ada di Kampung Limau Manis Kulam itu sendiri sangat mendukung kegiatan tim komite CLTS. 

Kegiatan kesehatan yang ada dalam Rencana Kerja Masyarakat (RKM), juga sangat membantu percepatan masyarakat untuk SBS, antara lain melalui pemicuan CLTS, pelatihan natural leader, demo pembuatan kloset Leher Angsa, demo CTPS dan penyuluhan kesehatan di masyarakat serta pemicuan yang dilakukan terhadap murid-murid di sekolah SDN 49 Limau Manis Kulam. 

Pada kesempatan ini, acara juga dimeriahkan oleh pidato oleh siswa SDN 49 Limau Manis Kulam, dengan menyanyikan lagu CLTS, demo CTPS dan pidato dari salah satu siswa SD tersebut.

Foto Bersama Fasilitator Pamsimas... Ceria dan Bersemangat
Salah Satu Media Penyuluhan Sederhana dan Murah di SD

Penyerahan bibit coklat oleh Dirjen PP dan PL
Penyerahan sarana Pamsimas oleh Dirjen PP dan PL
Ke Masyarakat Ditandai Dengan Pengguntingan Pita
Dirjen PP dan PL beserta Bupati Pessel mencoba
salah satu Sumber Air
(Doni Novriedi - HSS Provinsi Sumatera Barat, Siranto - Staf Pamsimas Kesehatan ; Posting by DR. dr. Irene, MKM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar