Sabtu, 28 Januari 2012

Diabetes dan Retinophaty

Kelompok Seminat Retina dari 12 RS Pendidikan dan 15 Cabang Perdami, pada hari Jum'at 27 Januari 2012 melaksanakan Workshop Indonesia Epidemiology Diabetic Retinopathy Study (InaEDRS), yang diselenggarakan Perhimpunan Dokter Mata Indonesia (PERDAMI) di Hotel The Hills Bukittinggi.

Indonesia berhadapan dengan "triple burden" karena penyakit menular belum teratasi, sementara penyakit tidak menular cenderung meningkat dan ada pula penyakit "baru" seperti flu burung. Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE saat menyampaikan presentasi dan membuka workshop tersebut.

Di Indonesia, kasus PTM yang menjadi perhatian dan pengendalian pada dewasa ini terdiri dari kasus hipertensi, penyakit jantung, DM type 2, PPOK, kanker leher rahim, asthma, cedera akibat kecelakaan lalu lintas. Bila merujuk pada bagan referensi WHO tahun 2010, terlihat jelas bahwa persentase kematian akibat PTM dan cedera di dunia menempati proporsi yang besar dibandingkan dengan penyakit menular. Trend kejadian penyakit tidak menular berdasarkan grafik survey rumah tangga dan riset kesehatan dasar menunjukan bahwa kasus PTM memperlihatkan trend yang cenderung meningkat dalam dua dasawarsa ini, demikian pula dengan kasus cedera yang belum menujukan penurunan secara signifikan.

Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) Utama di dunia dan di Indonesia. World Health Organization (WHO) Melaporkan bahwa Indonesia berada di urutan keempat
negara yang jumlah penyandang DM terbanyak dari 5 Negara dengan populasi terbanyak di dunia. Jumlah ini diproyeksikan akan mencapai 21,3 juta jiwa pada tahun 2030 dari 8,4 juta jiwa pada tahun 2000 sehingga tanpa upaya pencegahan dan program pengendalian yang efektif prevalensi tersebut akan terus meningkat. 

Strategi Utama Pengendalian DM dilakukan dengan ; surveilans faktor risiko dan registri penyakit, promosi kesehatan, manajemen upaya pelayanan kesehatan. Surveilans ini dilakukan untuk mendapatkan informasi besaran masalah faktor risiko DM dan kasus, jangkauan pelayanan dan tingkat fatalitas penyakit DM saat itu. 

Dalam melaksanakan upaya pengendalian DM diperlukan dukungan kebijakan yang diperoleh melalui advokasi dan koordinasi kebijakan dilakukan setiap tingkatan pemerintahan. Di Tingkat desa misalnya, program Posbindu PTM mempercepat pencapaian target desa siaga, peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Jeajring kerja untuk membangun komitmen dari berbagai stakeholders terkait.

Setiap individu dalam masyarakat harus mampu berpartisipasi dan trampil dalam upaya pengendalian PTM. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk bergaya hidup sehat harus didukung oleh kemampuan petugas kesehatan dalam aspek teknis dan manajemen penanggulangan DM. Masyarakat dan petugas kesehatan memerlukan lingkungan kondusif berupa prasarana dan sarana yang memungkinkan mereka untuk dapat menjalankan upaya ini secara efektif. 

Penyakit DM cenderung meningkat, kronisitas dan kecacatannya menimbulkan kerugian ekonomi bagi penderita, masyarakat dan negara. Salah satu komplikasi DM adalah gangguan di mata seperti retinopati. 

Masalah utama DM adalah pengetahuan, komitmen, data dan informasi. Saat ini pengendalian DM telah dikembangkan dan menjadi bagian integral pembangunan kesehatan. Pengendalian faktor risiko merupakan upaya yang penting, selain deteksi dini dan penatalaksanaan kasus 

Kerjasama berbagai pihak seperti pemerintah, profesi, perguruan tinggi dan swasta sangat menentukan keberhasilan PPTM, tentu termasuk penanggulangan DM," tegas Tjandra.

Dalam kesempatan itu, Utusan Khusus Presiden untuk MDG Prof. Nila Moeloek juga menyampaikan presentasi pada acara pembukaan dengan memaparkan bahwa Penyakit Tak Menular juga sebagai hambatan Pencapaian Millennium Development Goals.

Penanggulangan PTM harus merupakan pendekatan intersektoral, melibatkan berbagai kementerian atau lembaga sebagai pemangku kepentingan di luar sektor kesehatan. Perangkat peraturan dan kebijakan yang bermuara pada upaya mendorong pencegahan dan pengendalian PTM merupakan komponen vital dalam penanggulangan PTM. Institusionalisasi kebijakan dan program pencegahan serta pengendalian PTM ke dalam agenda pembangunan yang lebih luas dapat jadi langkah strategis yang dapat ditempuh untuk memerangi PTM secara komprehensif. Pendekatan determinan sosial kesehatan akan menjadi landasan konseptual. 

Tugas Seminat Retina adalah dal am Prevention-diagnostic and treatment guideline to improve patient care, demikian pesan beliau.

(DR. dr. Irene, MKM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar