Sabtu, 26 November 2011

Kusta dan Cacat .... Aku Masih Seperti Yang Dulu

Lintas Berita:

Berita 1990 : http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1990/01/20/KSH/mbm.19900120.KSH17809.id.html

Berita 2010 : http://www.youtube.com/watch?v=RsMQoQo82zc

Kusta merupakan masalah kesehatan masyarakat karena cacatnya. Cacat kusta terjadi akibat gangguan fungsi saraf pada mata, tangan atau kaki. Sayangnya, orang-orang yang cacat akibat kusta “dicap” seumur hidup sebagai “penderita kusta” walaupun sudah sembuh dari penyakit. Sementara sebenarnya hampir semua cacat dapat dicegah!
Untuk menilai kualitas penanganan pencegahan cacat yang dilakukan oleh petugas, maka semua pasien kusta dinilai tingkat cacatnya sesuai dengan petunjuk WHO. Pemeriksaan dilakukan pada mata, tangan dan kaki.

Mata diperiksa apakah kelopak mata sulit menutup,
Tangan diperiksa apakah ada lunglai, mati rasa pada telapak, luka atau ulkus akibat mati rasa, pemendekan jari atau kelemahan otot,
Kaki diperiksa apakah ada lunglai (semper), mati rasa pada telapak kaki, luka , atau pemendekan jari.
Kalau ada cacat akibat kerusakan saraf dan cacat itu kelihatan (borok, luka, jari kiting, lunglai, pemendekan, mata tidak dapat menutup erat, luka pada cornea), maka diberi tingkat cacat 2. Kualitas penemuan penderita juga dapat dinilai dengan melihat proporsi tingkat cacat 2 di antara penderita baru.

Petugas harus memperhatikan penderita yang cacat tetap dan menentukan tindakan perawatan diri apa yang perlu dilakukan penderita itu. Petugas jangan hanya memberikan ceramah kepada penderita, tetapi peragakan tindakan-tindakan itu dan bantulah penderita supaya dia dapat melakukannya sendiri.

Penderita harus mengerti bahwa pengobatan MDT sudah (atau akan) membunuh bakteri kusta. Tetapi cacat pada mata, tangan atau kakinya yang terlanjur terjadi akan tetap ada seumur hidupnya, sehingga dia harus bisa melakukan perawatan diri dengan rajin agar cacatnya tidak bertambah berat.

Prinsip pencegahan bertambahnya cacat pada dasarnya adalah 3 M :
  1. Melindungi mata, tangan dan kaki dari trauma fisik
  2. Memeriksa mata, tangan dan kaki secara teratur
  3. Melakukan perawatan diri
Semoga bermanfaat.......

(DR. dr.Irene, MKM)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar